SINGARAJA, HUMAS KONI BULELENG
KONI Buleleng menggelar kegiatan Diseminasi Sistem Informasi
Manajemen Monitoring dan Evaluasi (Monev) Berbasis Digital, di SMKN 1 Sukasada,
Selasa (28/2). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan prestasi
olahraga di Bali, khususnya dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)
Bali 2025.
Ketua Umum KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja, dalam
sambutannya menyatakan bahwa acara ini terdiri dari dua kegiatan utama yakni,
penyegaran Asosiasi Pelatih Mental Olahraga Indonesia (APMOI) dengan 27 peserta,
serta kolaborasi digital yang menggabungkan pelatihan mental dan aspek olahraga
dalam satu platform. Ia berharap melalui kolaborasi ini, prestasi di Porprov
Bali akan semakin meningkat.
"Melalui aplikasi digital ini, kami berharap dapat
meningkatkan raihan medali, khususnya di Porprov Bali yang akan berlangsung
pada bulan September mendatang. Program ini diikuti oleh atlet dan pelatih dari
48 cabang olahraga (cabor), dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia serta digitalisasi dalam dunia olahraga," ungkap Ketut
Wiratmaja.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerjasama KONI Buleleng
dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Dalam hal ini, UNESA memberikan
kontribusi berupa tim ahli yang akan membantu dalam manajerial olahraga dan
penerapan sistem digital untuk memantau kemajuan atlet dan pelatih.
Dr. Muhammad Purnomo, SPd, Mkes, Direktur UNESA Science
Center, menjelaskan bahwa aplikasi yang diterapkan akan menghubungkan pelatih
dan atlet, dengan sistem yang dapat mendeteksi berbagai masalah seperti cedera,
ketakutan sebelum bertanding, hingga proses pemulihan yang lebih cepat.
Aplikasi ini sudah digunakan dalam program nasional seperti SLUBM (Sentra
Olahraga Pembinaan Pelajar Nasional) yang dikelola oleh Kemenpora.
"Jika atlet mengalami cedera atau masalah lain selama
latihan atau pertandingan, mereka bisa langsung melaporkan melalui aplikasi,
dan tim yang relevan, seperti dokter atau psikolog, dapat segera memberikan
bantuan. Hal ini akan mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan prestasi
atlet," kata Dr. Purnomo.
Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur untuk memantau
kesesuaian antara program latihan yang disusun pelatih dengan kondisi atlet.
Jika ada ketidaksesuaian, aplikasi akan memberikan data yang membantu pelatih
untuk menyesuaikan program latihan, agar atlet dapat berlatih dengan nyaman dan
efektif.
"Kami juga menyediakan kemudahan untuk pelatih,
terutama yang lebih tua, agar tidak kesulitan dalam menggunakan aplikasi. Kami
siap memberikan dukungan penuh jika ada kendala dalam penggunaan teknologi
ini," tambah Purnomo.
Dengan penerapan sistem yang berbasis teknologi ini, diharapkan bahwa administrasi pelatihan dan pengajuan anggaran dapat berjalan lebih efisien. Semua proses latihan, mulai dari program yang dibuat pelatih hingga kondisi atlet, akan terlacak dengan baik, dan diharapkan bisa meningkatkan prestasi olahraga di Buleleng dan Bali secara keseluruhan.(*/Lik)