Singaraja, Humas |
Panjat tebing Buleleng semakin bersinar di kancah nasional dan internasional. Untuk mendukung perkembangan olahraga ini, Pemkab Buleleng mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 Miliar guna meningkatkan fasilitas panjat tebing di Lapangan Bhuana Patra Singaraja. Langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi atlet lokal untuk berkembang dan meraih prestasi.
Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menegaskan bahwa peningkatan fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung bakat-bakat muda di cabang olahraga panjat tebing. Atlet Buleleng telah menunjukkan prestasi yang luar biasa, baik di tingkat provinsi maupun internasional.
Salah satu contoh nyata adalah Desak Made Rita Kusuma Dewi, atlet panjat tebing asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, yang telah mewakili Indonesia di berbagai ajang internasional dan berhasil menyumbangkan medali di kejuaraan dunia.
"Kenapa ini kita dorong (pengembangan fasilitas), karena kita tahu bersama anak-anak dari panjat tebing membawa bukan hanya Bali, tapi membawa Indonesia itu dari Buleleng. Sehingga kita bantu hibah Rp1 Miliar, di luar operasional KONI," ujar Lihadnyana saat meninjau fasilitas panjat tebing di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Minggu, 16 Februari 2025 pagi.
Ia juga berharap pembangunan fasilitas ini dapat menginspirasi cabang olahraga lain untuk terus berjuang dan meningkatkan prestasi mereka. Dengan semangat kompetitif yang sehat, Buleleng diharapkan dapat menjadi pusat olahraga unggulan di Bali.
"Ini bentuk penghargaan, istilah kecemburuan positif. Karena ini prestasi seperti itu. Kalau yang lain mengejar seperti itu, ini bisa menarik yang lain untuk berprestasi. Sehingga Buleleng bisa juara 1," tambahnya.
Untuk memastikan kelancaran proyek ini, Lihadnyana telah menginstruksikan Dinas PUTR Buleleng agar segera merealisasikan pembangunan fasilitas panjat tebing ini sehingga bisa selesai sebelum kejuaraan besar yang akan digelar di Buleleng tahun ini.
"Sekda sebagai Ketua TAPD sudah instruksikan kepada Kadis PU agar segera dieksekusi anggaran itu. Sehingga pada tahun ini juga ada event panjat tebing. Finalnya akan dilaksanakan di sini, sebelum itu ini harus sudah selesai," ungkapnya.
Ketua Umum Pengkab FPTI Buleleng, Haji Wahyudi, menjelaskan bahwa dana Rp1 Miliar tersebut akan dimanfaatkan untuk memperbarui fasilitas agar sesuai dengan standar nasional. Salah satu pembaruan yang direncanakan adalah pelebaran papan panjat kategori speed menjadi 12 meter.
Saat ini, fasilitas panjat tebing di Lapangan Bhuana Patra memang memerlukan perbaikan karena telah mengalami kerusakan pada rangka dan papan sejak dibangun pada tahun 2015. Dengan pembaruan ini, Buleleng akan semakin siap menyelenggarakan kejuaraan nasional.
"Ini sudah standar nasional. Event nasional sudah bisa dibawa ke sini. Bahkan event Asia Tenggara tidak resmi banget bisa bawa ke sini," kata Wahyudi.
Selain renovasi, dana tersebut juga akan digunakan untuk melengkapi peralatan latihan atlet. Salah satu prioritasnya adalah pengadaan auto belay, alat modern yang digunakan dalam ajang internasional untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi latihan.
"Kita alat penunjang sudah mulai ketinggalan, kita belum punya auto belay. Sekarang pemanjatan world record itu tidak menggunakan manusia, tapi alat. Itu satu unit Rp80 juta, kita butuh tiga. Mudah-mudahan bisa di-split dari anggaran itu," jelasnya.
Tahun ini, Buleleng dipercaya menjadi tuan rumah grand final dua kejuaraan panjat tebing bergengsi, yakni Sirkuit Bali dan Kejuaraan Eiger. Kedua event tersebut dijadwalkan berlangsung pada September 2025, bertepatan dengan perayaan HUT FPTI Buleleng. Dengan dukungan fasilitas yang lebih baik, Buleleng siap menjadi pusat panjat tebing nasional yang melahirkan atlet-atlet masa depan.
Sementara Ketua KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja mengapresiasi niat pemerintah untuk memperbaiki wall panjat tebing di GOR Bhuwana Patra. Wall tersebut sudah menghasilkan atlet panjat tebing dunia, seperti Desak Rita dan Kadek Adi Asih. Desak Rita Kusuma Dewi dari Desa Sambangan sudah sempat menjuarai dalam ajang olahraga panjat tebing dunia. Desak Rita juga berkontribusi dalam berbagai ajang olahraga internasional, termasuk Olimpiade, SEA Games dan Asian Games.
Keberhasilan Desak Rita tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemkab Buleleng yang terus memberikan perhatian terhadap pengembangan fasilitas panjat tebing. Dengan adanya peningkatan infrastruktur olahraga, diharapkan akan lahir lebih banyak atlet muda berbakat yang mampu mengikuti jejak Desak Rita.
Prestasi yang diraih Desak Rita menjadi inspirasi bagi generasi muda Buleleng untuk terus mengejar mimpi dan berjuang di dunia olahraga. Dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, ia telah membuktikan bahwa atlet dari daerah pun bisa bersinar di panggung dunia.
"Sekarang Pemkab Buleleng mengapresiasi prestasi FPTI dengan memberikan anggaran perbaikan wall panjat tebing ini yang sudah hasilkan juara dunia dari Buleleng. Kita patut berbangga," ujar Wiratmaja. (*)